catatan cinta sebuah kembara

hari ini, seperti hari - hari yang lain, selalu
terlampir pertanyaan

" kitakah yang merindukan rembulan?"
kau bernyanyi meninabobokanya.
kemudian sajak - sajaku menegeret kebuaian mimpi.
kemarin pagi, ketika hawa dingin pegunungan
menahan laju mentari, bibirmu bercerita
tentang kebekuan. dalam pengenbaraan
panjang setetes kecupan.
"tuluskah?"
seelah itu kau sempoyongan, terbaring kaku.
tak mampu menterjemahkan makna reahnya nafasmu.

genangan air, melodi hujan, atau celoteh - celoteh
kita yang lain, menjelma sejarah
tentang setangkai mawar yang hendak mekar hari ini.
biarkan cinta kemarin
dilanjutkan esok hari.


by : Pay jarot sujarwo
di posting oleh : hasyim ashary

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com